Panduan Sitasi dalam Karya Ilmiah
Penulisan karya ilmiah pada ruang lingkup dunia Pendidikan sangat penting dan esensial terutama di Program Studi Kimia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sehingga panduan cara sitasi ini diharapkan dapat membantu pemahaman segenap civitas akademika dalam melakukan penyaduran artikel ilmiah tanpa plagiat.
Berdasarkan kbbi daring, sitasi merupakan kutipan sedangkan plagiat merupakan pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri, jiplakan.
Kita harus menghindari plagiat dalam proses pembuatan karya ilmiah apapun, sebagai akademisi yang bermartabat dan beretika luhur. Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 Tahun 2010 tentang Penceagahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi pada pasal 1 Bab 1 tercantum pengertian plagiat merupakan suatu perbuatan baik secara disengaja maupun tidak disengaja mendapatkan penilaian untuk karya ilmiah, yang mengutip Sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Pihak yang melakukan plagiat disebut plagiator. Tindakan pencegahan plagiat dilakukan oleh pihak perguruan tinggi dan juga pemberian sanksi terhadap pelaku plagiat. Ada beberapa kategori sanksi yang diberikan sesuai dengan kapasitas pelaku plagiat dalam perguruan tinggi sesuai pasal 12 permendikbud No.17 tahun 2010 yaitu :
- Sanksi bagi mahasiswa:
- Teguran
- Peringatan tertulis
- Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
- Pembatalan nilai suatu mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
- Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
- Pemberhentian dengan hormat status sebagai mahasiswa
- Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
- Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program
- Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan
- Teguran
- Peringatan tertulis
- Penundaan pemberian sebagian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan
- Penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional
- Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/professor/ahli peneliti
- Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga kependidikan
- Pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga kependidikan
- Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan
- Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi
- Teguran
- Peringatan tertulis
- Pernyataan pemerintah bahwa yang bersangkutan tidak berwenang melakukan Tindakan hukum dalam bidang akademik.
Ada beberapa panduan yang perlu diikuti dalam melakukan penyaduran atau pengutipan kata atau kalimat pada suatu artikel ilmiah.
Menurut Jody Hunter dalam artikel ‘’The importance of citation’’, ada 3 alasan utama sitasi sangat penting yaitu:
- Ide merupakan mata uang dalam dunia akademik
- Karya ilmiah yang tidak melakukan kutipan dengan benar akan merusak hak pihak yang mempunyai ide itu pertama kali
- Adanya kebutuhan untuk melakukan penelusuran sumber ide atau teori krusial dalam penulisan sebuah karya ilmiah.
Tips dalam menulis menghindari Tindakan plagiarisme dapat melakukan 2 hal utama (Anonim 2020) yaitu:
A) MEMPELAJARI TEKNIK PENULISAN KUTIPAN YANG BAIK
Tindakan pengutipan atau sitiran dapat dilakukan secara:
- Langsung: pinjaman pendapat orang lain dengan mengambil secara lengkap dan utuh kata demi kata dan kalimat demi kalimat, sesuai dengan apa yang tertera pada sumber teks (Martius 2018).
Cara melakukan kutipan langsung (Wahya 2014):
- Jika kutipan kurang dari atau sama dengan 4 (empat) baris atau pendek :
- bisa dikutip langsung apa adanya,
- diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis,
- beri jarak kutipan 2 (dua) spasi sesuaikan dengan jarak spasi paparan,
- dibubuhi tanda kutip (‘’……….’’),
- sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan : nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber. Contohnya : (Penulis, 2012:100).
- Jika berasal dari bahasa selain Bahasa Indonesia, kutipan harus ditulis miring (kursif),
- Jika ada kesalahan ketik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di bagian kanan kata yang salah tadi.
- Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik
- 3 (tiga) buah jika yang dihilangkan itu ada di awal atau tengah kutipan
- 4 (empat) titik jika di bagian akhir.
- Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tanda kurung, misalnya (penggarisbawahan oleh penulis.
- Jika kutipan lebih dari 4 (empat) barus atau panjang :
- Bisa dikutip apa adanya,
- Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis,
- Jarak baris kutipan 1 (satu) spasi
- Jika berasal dari bahasa selain Bahasa Indonesia, kutipan harus ditulis miring (kursif),
- Tidak langsung: pengutip meminjam pendapat seseorang pengarang atau tokoh terkenal hanya berupa isi atau inti sari dari pendapat tersebut lalu disusun dengan bahasa pengutip sendiri (parafrasa atau menulis hanya kesimpulan dari artikel panjang) (Martius 2018).
Cara melakukan kutipan tidak langsung (Wahya 2014):
- Memakai redaksi dari penulis sendiri (parafrasa)
- Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman
B) MELAKUKAN TEKNIK MENULIS PARAFRASA
Pengertian parafrasa menurut KBBI daring kemendikbud yaitu
- Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam Bahasa menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah pengertian.
- Penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi
Jenis gaya penulisan sitiran dalam Surachman (2016) yaitu :
- American Psychological Association (APA) Styles
Karakteristik APA styles :
- Daftar Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan nama belakang penulis atau judul jika tidak ada penulis
- Nama depan penulis ditulis sebagai inisial
- Jika ada penulis yang sama dalam 1 (satu) daftar pustaka yang ditulis berurutan dari tahun yang paling lama
- Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun
- Modern Language Association (MLA) Styles
Karakteristik MLA styles:
- Nama penulis ditulis lengkap, lalu nama belakang atau akhir dituliskan pada bagian depan
- Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir
- Kutipan pada halaman cukup menuliskan kata akhir dan nomor halaman kutipan
- Beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal cetak, online, web, dll.
- Sumber online cukup menampilkan tanggal, bulan dan tahun diakses tanpa menyebutkan sumber online-nya.
Referensi
Anonim. 2020. 2 Teknik Menulis Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah. Akses online melalui laman https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g045/ pada tanggal 01 Oktober 2021.
APA Referencing Style – Updated to 7th Edition. Akses online melalui laman http://lib.ugm.ac.id/en/?page_id=1670 pada tanggal 01 Oktober 2021
Hunter, J. The Importance of Citation. Akses online melalui laman http://web.grinnell.edu/Dean/Tutorial/EUS/IC.pdf pada 04 Oktober 2021
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2021. Akses online melalui laman https://kbbi.kemdikbud.go.id/ pada 01 Oktober 2021.
Martius. 2018. Bahasa Indonesia Versi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa Indonesia (Suatu Pendekatan pada Penulisan Karya Ilmiah). Riau: Asa Riau.
MLA Referencing Style. Akses online melalui laman http://lib.ugm.ac.id/en/?page_id=1726 pada tanggal 01 Oktober 2021
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Akses online melalui laman http://sipma.ui.ac.id/files/dokumen/U_DOSEN/permendiknas-no-17-tahun-2010_pencegahan%20plagiat.pdf pada 01 Oktober 2021.
Surachman, A. 2016. Panduan Gaya Penulisan Sitiran Karya Ilmiah. Yogyakarta: Perpustakaan UGM (Akses online melalui laman http://lib.ugm.ac.id/data/panduan_sitiran.pdf pada tanggal 01 Oktober 2021)
Wahya. 2014. Kaidan Pengutipan dalam Karya Tulis Ilmiah. Akses online melalui laman https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/kaidah-pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/ pada tanggal 01 Oktober 2014.