Apakah Vaksin itu Penting? Yuk Cari Tahu Lebih Lanjut Efikasi Vaksin COVID-19 yang Diterapkan di Negara Kita

Aloha readers, kalian pasti sudah tak asing lagi dengan COVID-19 bukan? yaps kalian benar, COVID-19 merupakan virus yang sudah menjadi berita harian dan juga telah menginfeksi hingga mengakibatkan meninggalnya banyak orang di seluruh penjuru dunia.

Saat ini dunia tengah mengalami krisis kesehatan akibat adanya Pandemi COVID-19. Berbagai hal telah dikerahkan demi mengatasi masalah yang darurat ini. Banyak orang telah menyadari akan pentingnya kesehatan, mereka mulai melakukan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan anjuran pemerintah, PPKM, dan lain sebagainya. Masyarakat Indonesia-pun sudah banyak yang memiliki kesadaran akan pentingnya situasi ini dan ikut menerapkan segala kebijakan dari pemerintah. Namun hal tersebut belum dapat menghilangkan pandemi COVID-19.

Tidak berhenti disitu saja, pandemi ini mengakibatkan seluruh tatanan kehidupan luluh lantah ditimpa COVID-19. Mulai dari PPKM yang berimbas pada sektor ekonomi masyarakat, pemberhentian sementara aktivitas belajar mengajar tatap muka, hingga menutup sarana hiburan dan tempat ibadah.

Maka dari itu, saat ini pemerintah melakukan usaha agar masyarakat dapat melakukan vaksinasi. Vaksin merupakan produk biologi yang kandungannya berupa bakteri, kuman, atau virus serta komponen lainnya yang telah dilemahkan guna membentuk sistem kekebalan tubuh. Lalu kenapa sih program vaksinasi penting banget? dapat kita bayangkan pada populasi masyarakat yang belum divaksin akan berdampak pada penularan yang sangat cepat. Hal ini dikarenakan belum adanya kekebalan tubuh yang seharusnya didapat saat vaksinasi, ditambah protocol kesehatan yang belum dilakukan sepenuhnya. Namun masih ada resiko kecil dengan gejala ringan bagi orang yang sudah vaksin masih bisa terjangkit virusCOVID-19. Tetap saja perlu adanya vaksinasi mengingat keuntungannya yang dapat menghambat penularan virus.

Vaksin COVID-19 memiliki berbagai jenis yang berbeda dan tentunya akan memiliki cara kerja yang berbeda pula. Vaksin pertama yaitu Sinovac yang merupakan vaksin COVID-19 dengan metode “inactivated virus” atau virus yang dinonaktifkan. Menggunakan virus COVID-19 yang sudah dimatikan untuk disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Walaupun nonaktif dan tidak dapat menyebar, sistem imun tetap dapat mengenali dan mempelajari cara melawannya. Vaksin ini disuntikkan ke lengan otot (Intramuscular) sebanyak 0,5 ml dalam 2 dosis dengan selang waktu 14-28 hari diperuntukkan bagi usia 18-59 tahun.

Selanjutnya, yaitu vaksin AstraZeneca yang dikembangkan oleh Oxford University. Vaksin kedua yang ada di Indonesia menggunakan metode “Viral Vector” yang juga digunakan pada vaksin Sputnik V. Metode ini menggunakan virus yang masih hidup namun relatif lebih lemah. Virus lemah tersebut akan digunakan sebagai tumpangan materi genetik COVID-19 yang kemudian digunakan sistem imun untuk membentuk kekebalan tubuh tanpa harus mengekspos tubuh terhadap bahaya dari virus aslinya. Vaksin ini diperuntukkan bagi seseorang yang usianya lebih dari 18 tahun. Dosis yang digunakan berkisar 0,5 ml sekali suntik dan dilakukan dua kali dalam jangka waktu 4-12 minggu.

Metode paling banyak dibicarakan dan diduga paling ampuh yaitu vaksin mRNA yang digunakan oleh Moderna dan Pfizer saat ini dan dikembangkan sejak Januari 2020 oleh Moderna and Vaccine Research Center at the National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) di Amerika. Cara kerja yang digunakan vaksin mRNA ini yaitu setelah diberikan suntikan vaksin pada otot lengan atas, akan ada instruksi mRNA dalam kekebalan tubuh guna membuat potongan protein. Setelah itu sel memecah instruksi dan membuangnya. Kemudian sistem kekebalan tubuh akan mengenali bahwa protein tidak seharusnya ada di sana dan mulai membangun imunitas tubuh. Dosis vaksin ini sebesar 0,5 ml selama 2 kali dengan rentang waktu 28 hari diperuntukkan usia dewasa hingga lansia. Vaksin berikutnya yang juga memiliki metode yang sama dengan Sinovac dan telah masuk di Indonesia akhir-akhir ini yaitu Vaksin Sinopharm. Vaksin ini direncanakan menjadi bagian dari vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong di Indonesia. Metode “inactivated virus” juga digunakan pada vaksin ini dan dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), salah satu perusahaan farmasi milik pemerintah China. Vaksin ini memiliki dosis 0,5 ml sebanyak 2 kali dengan rentan waktu 21 hari dan diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas hingga ≤ 60 tahun.

Efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin tentu berbeda-beda karena bahan yang digunakan serta cara kerja vaksin terhadap tubuh juga berbeda. Satu vaksin juga memiliki perbedaan pada sistem imun yang diberikan. Berikut merupakan grafik efikasi vaksin yang dilansir melalui Media Indonesia (3/01/2021).
                                                                                                         Grafik efikasi Vaksin
Kemudian sebelum kita melakukan vaksinasi hendaknya untuk selalu menjaga daya tahan tubuh kita agar stabil. Adapun beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum vaksinasi antara lain:

  1. Mencukupi kebutuhan nutrisi
    Dengan mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, maka tubuh menjadi lebih sehat, seimbang dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Selain mencukupi kebutuhan nutrisi juga perlu mengkonsumsi suplemen-suplemen yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
  2. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman bersoda
    Mengkonsumsi alkohol dan minuman bersoda tidak dianjurkan sebelum melakukan vaksinasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh karena dengan mengkonsumsi alkohol dan minuman bersoda membuat daya tahan tubuh menurun dan menjadi lebih rentan.
  3. Tidur yang cukup
    Usahakan tidur dengan cukup selama kurang lebih 7-9 jam per hari. Bila waktu tidur tidak mencukupi sesuai kebutuhan tubuh, maka akan berakibat terhadap kondisi fisik maupun kondisi mental seseorang dan tidur yang tidak mencukupi membuat daya tahan tubuh menjadi menurun.
  4. Berkonsultasi ke dokter
    Sebelum vaksinasi hendaknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu bagi yang mempunyai penyakit kronis. Dengan berkonsultasi, dokter akan memberi pengarahan apa yang perlu dilakukan atau apa yang perlu dihentikan agar tetap aman. Dalam syarat penerimaan vaksin COVID-19 juga dikatakan bahwa boleh mendapatkan vaksin dengan syarat kondisi sehat dan terkontrol dengan pengobatan.
    Setelah pemberian vaksin, biasanya terdapat efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dirasakan oleh penerima vaksin dan efek sampingnya berbeda-beda setiap orang. Namun ada juga beberapa orang yang tidak merasakan efek samping setelah penerimaan vaksin tersebut. Efek sampingini merupakan hal yang wajar dan biasanya bersifat sementara. Adapun efek samping yang dirasakan antara lain yaitu demam, mengantuk, mual, sakit kepala, meriang, lelah, serta tidak enak badan, bahkan sampai merasakan nyeri tak tertahan di bagian tertentu. Namun gejala ini tidak semua dirasakan dan ada beberapa orang yang tidak merasakan efek samping ini.
    Ketika seorang penerima vaksin mengalami efek samping maka dibutuhkan pertolongan cepat dan tepat. Hal yang perlu dilakukan ketika mengalami efek samping ini yaitu tetap tenang, kompres dengan air dingin ketika reaksi nyeri, bengkak dan kemerahan terjadi di daerah suntikan. Kemudian kompres air hangat pada daerah yang disuntikkan atau mandi dengan air hangat, minum banyak air putih, dan istirahat yang cukup ketika mengalami demam. Jangan lupa minum obat jika diperlukan seperti paracetamol dan jika ada keluhan dapat melapor pada medis atau nomor yang tertera pada surat vaksin.
    Vaksinasi COVID-19 memiliki manfaat jauh lebih besar dibandingkan dengan resikonya. Data Kementerian Kesehatan RI (22/07/2021) menyatakan, saat ini sudah terhitung 43.155.795 orang yang melakukan vaksinasi tahap 1 dan 16.896.200 orang yang melakukan vaksinasi tahap 2. Maka dari itu, melakukan vaksinasi tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga ikut membantu melindungi kelompok rentan dan seluruh masyarakat. Untuk bisa mencapai kekebalan kelompok 70% penduduk harus sudah divaksinasi. Tak perlu ragu ataupun khawatir dengan vaksinasi, karena pemerintah memastikan seluruh vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat adalah vaksin yang aman, bermutu dan berkualitas. Jadi tunggu apalagi? Yuk segera daftarkan dirimu untuk melakukan vaksinasi. Lindungi dirimu sendiri dan orang lain dengan vaksinasi untuk Indonesia.
    Stay healthy stay positive, see you

Referensi:

  • Marzuki, Ismail dkk. 2021. COVID-19 Seribu Satu Wajah. Yayasan Kita Menulis
  • Sarfriyanda, Jaka. Darwin Karim., dan Ari Pristiana Dewi. 2015. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan Kuantitas Tidur. Universitas Riau. Volume 2 Nomor 2.
    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.kemkes.go.id/, diakses 14 Juli 2021. Pukul 09.17
  • Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Understanding mRNA COVID-19 Vaccines. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/different-vaccines/mrna.html, diakses 14 Juli 2021. Pukul 13.47
  • Ian Sample dan Sarah Boseley. 2020. Oxford AstraZeneca Covid Vaccine: Everything We Know So Far. https://www.theguardian.com/world/2020/nov/23/oxford-astrazeneca-covid-vaccine-everything-we-know-so-far,, diakses 13 Juli 2021. Pukul 14.50
  • Dame Marry. 2021. Vaksin Sinopharm. https://www.alodokter.com/vaksin-sinopharm, diakses 15 Juli 2021. Pukul 15.24

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *